Rabu, 12 Juni 2013

Siapakah penerus Ricardo Kaka ?

Clement Grenier. Satu nama dari Prancis yang saat ini sedang digandrungi oleh sejumlah Klub elite eropa ..

Lyon selaku klub pemilik si pemain jelas mulai awas diri begitu mendengar serentet nama besar seperti Arsenal , Liverpool , Chelsea  danReal Madrid  mengutarakan niatan memboyong sang gelandang serang.
THE NEW KAKA
Tanggal lahir: 7 Januari 1991
Posisi: Gelandang Serang
REKOR MUSIM 2012/13 DI LIGA
PENAMPILAN
MENIT BERMAIN
GOL
ASSIST
AKURASI UMPAN
KARTU KUNING/MERAH
28
1798
7
6
75%
6/0
RIWAYAT KARIER (Laga/Gol)
2009-skrg: Lyon
2002-2009: Akademi Lyon
1997-2002: FC Annonay 
59/7
-
-

Betapa tidak, dari tahun ke tahun, performa pemain yang lahir 22 tahun silam ini terus melonjak pesat sampai di kampanye 2012/13 lalu, kontribusi Grenier membawa namanya laris manis di lantai transfer musim panas ini. Masuk akal bila Lyon kini sedang berusaha memagari potensi kepergian asetnya tersebut.
 
Semua dimulai pada 2002, ketika Lyon berhasil mengendus bakat yang dimiliki Grenier. Matang di level muda bersama akademi FC Annonay, tim scout Lyon tak sedikitpun memalingkan teropong sasaran mereka pada pemain berpostur 186 cm itu. Bukan pekerjaan mudah bagi Lyon mengakuisisi Grenier, pasalnya Kala itu, klub yang berbasis di Stade de Gerland itu "berseteru" dengan Marseille untuk mengamankan talenta pria kelahiran Annonay tersebut. Beruntung, pada akhirnya Lyon ditakdirkan menjadi destinasi masa depan sangattacking midfielder.

Dalam rentang enam tahun setelah bergabung, ilmu sepakbola yang dikonsumsi Grenier di akademi Lyon benar-benar terlihat bentuk aplikasinya, baik di kancah domestik maupun di pentas internasional. Di tahun 2007, sesaat sebelum dia ditransfer masuk ke tim utama Lyon, klub-klub masif seperti Real Madrid, FC Internazionale, Chelsea sejatinya sudah membaca dengan seksama ada prospek cerah di diri Grenier. Tapi Lyon tak serta merta membukakakn pintu transfer bagi tim-tim wahid tersebut. Buru-buru, Lyon memberi kontrak profesional pada Grenier pada 15 Mei 2008. Grenier lantas diberi nomor punggung 22. Sadar tidak sadar, sang pemain memang ketika itu selalu dikait-kaitkan dengan Kaka lantaran atribut bermainnya yang mirip dengan megabintang Brasil tersebut. 

Musim 2009/10 menjadi debut Grenier mencap dirinya sebagai pemain profesional di Ligue 1 Prancis setelah sebelumnya malang melintang membela tim reserve Lyon untuk hajat klub yang terlibat di ajang semisal Championnat de France dan Coupe Gambardella. Berjuang dan berjuang, ambisi itulah yang mungkin terus ditanamkan oleh Grenier agar selalu mampu mencuri perhatian sang pelatih untuk memainkannya di starting eleven tim. Tak ubahnya di tahun-tahun sebelumnya, meski di edisi 2009/10 dia telah menembus garda pasukan utama, tapi tak jarang dia tetap dipanggil untuk mengabdikan jasanya bagi tim reserve, sebelum akhirnya buah kesabarannya berujung manis kala dia akhirnya melakoni debut di liga Prancis menggantikan Bafetimbi Gomis dalam kemenangan 2-1 Lyon atas Toulouse 26 September 2009. Paling tidak Grenier akhirnya merasakan atmosfer bermain di laga kompetitif meski setelahnya tenaga dia lagi-lagi lebih sering dipergunakan di tim reserve.

Grenier yang berbakat bukanlah tipe pemain yang menerima nasib begitu saja. Dua musim berselang, di sinilah seluruh publik Lyon benar-benar terbelalak melihat jika sudah saatnya Grenier menjadi bagian vital tim. Jika sebelumnya dia tak banyak terlibat di laga kompetitif, berbeda cerita di musim 2011/12. Catatan 21 penampilan di liga untuk pemain muda seukurannya serta mengantar klub juara Coupe de France tentu sebuah rekor yang patut dibanggakan, sampai di satu momen Lyon tak segan-segan memberi kepercayaan pada Grenier untuk mengenakan angka jersey keramat, 7 -- "nomor suci" yang biasa disematkan pada sosok sakral di tim. Sebuah "mandat" yang sangat menantang. 

Kontribusinya semakin terlihat sahih di musim lalu di mana dia berhasil mengoleksi 28 penampilan, dengan torehan 12 gol serta enam assist. Inilah catatan terbaik sepanjang kariernya di Lyon. Normal saja bila pelatih Remi Garde ogah berpisah dengan pemain yang kini dibanggakannya itu. 

Di level timnas, Grenier menjadi pemain paling sistematis. Semua jenjang level muda Les Bleus -- dari Prancis U-16 sampai U-21 -- pernah dirasakannya sebelum untuk kali pertama pelatih Didier Deschamps memanggilnya debut di laga ujicoba kontra Uruguay. Grenier telah mempersembahkan prestasi manis untuk tim muda Prancis seperti gelar Kejuaraan European Under-19 Football Championship dan peringkat empat Piala Dunia U-20 2011.

Kelebihan: Grenier memiliki kemampuan olah bola yang relatif bagus, dribbling, umpan-umpan pendek, tendangan jarak jauh, kaki kanan-kiri aktif, dan mampu berlari cepat saat menggiring si kulit bundar. Selain itu, tak jarang dia juga piawai mencetak gol dari eksekusi bola-bola mati. Jika dilihat, sekilas memang mirip Kaka, dan anggapan ini tak pernah ditampik oleh publik Prancis. 

Kekurangan: Pengalaman serta mental barangkali menjadi nilai kurang dari Grenier. Pasalnya, si pemain benar-benar masih "hijau" karena baru memperkuat satu klub saja, Lyon. Kualitasnya hanya teruji di Prancis. Sementara tim-tim yang meminatinya berasal dari belahan liga-liga ketat dunia seperti Inggris dan Spanyol. 

Peluang pindah: Kontrak Grenier masih berlaku hingga Juni 2014 mendatang. Kiranya Lyon memang masih ingin bekerja sama dengan si gelandang, mereka harus segera buru-buru menyodorkan kontrak baru. Tapi tanda-tanda itu sejauh ini belum terlihat. Sementara Grenier sendiri sudah pernah menyatakan kemungkinan dirinya merapat ke Arsenal. Sepanjang Juli-Agustus tampaknya akan menempatkan Grenier di lantai negosiasi. 

"Saya akan mengatakan harganya [Grenier] sama dengan apa yang Bayern Munich keluarkan untuk mendapatkan Mario Gotze, sekitar 37 juta euro"
Jean-Michel Aulas, Presiden Lyon

Sumber : Goal.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar